Keadaan saham yang dimiliki oleh salah satu perusahaan telekomunikasi di Indonesia memang dikabarkan tengah dalam kondisi yang kurang baik. Tidak lain perusahaan tersebut adalah saham Telkomsel anjlok hingga mengantarkannya pada posisi zona merah di dunia perdagangan. Hal ini ditambah dengan hadirnya respon negatif dari para investor terkait permasalahan ini.
Dimana dampaknya dapat dilihat dari produk Internet dari perusahaan Telkom beserta IndiHome yang mengalami gangguan. Bahkan dari data yang dimiliki oleh Bursa Efek Indonesia menyatakan jika keanjlokan tersebut mencapai 4,00 persen. hingga berada di kisaran Rp 3.360 setiap sahamnya pada tanggal 8 bulan lalu. Berikut ulasan mengenai menurunnya nilai saham yang dimiliki oleh perusahaan Telkomsel:
DAFTAR ISI
Keluhan Atas Dampak Yang Dihasilkan
Diketahui jika terjadinya saham Telkomsel anjlok menghadirkan sejumlah dampak. Tentunya sasaran ataupun pihak yang terdampak akan permasalahan ini salah satunya adalah pelanggan dari produk Telkom itu sendiri. Misalnya saja beberapa dari pelanggan ada yang mengeluhkan jika Internet milik IndiHome mengalami gangguan. Hal ini terjadi terutama ketika tengah ada petir.
Sementara sebagian pelanggan lainnya juga menyuarakan keluahannya terkait Internet milik IndiHome yang mengalami masalah padahal cuaca tidak sedang buruk. Adapun keluhan lainnya yakni mempertanyakan atas kematian terhadap jaringan internet yang tiba-tiba selama beberapa hari. Sedangkan beberapa pelanggan lain juga menyatakan keluhan jika Internet milik IndiHome tengah berada dalam kondisi down.
Perkembangan Saham Telekomunikasi
Berdasarkan penjelasan yang diberikan oleh Samuel Sekuritas Indonesia. Menyatakan bahwa perkembangan saham yang dimiliki oleh sejumlah perusahaan telekomunikasi terpantau mengalami perkembangan yang terbilang positif. Lebih tepatnya ketika masih berada di sesi awal perdagangan. Diantaranya seperti telekomunikasi milik FREN yang mengalami kenaikan hingga mencapai 1,2 persen.
Di samping itu juga terdapat perusahaan EXCL yang diketahui naik hingga di titik 1,2 persen juga. Dilanjutkan oleh perusahaan ISAT yang mengalami peningkatan sebesar 7,45 persen. Berdasarkan informasi yang dimiliki oleh Tim Riset bernama Samuel Sekuritas bahwa pada hari Rabu tanggal 9 bulan Juni lalu merupakan jadwal untuk ex date.
Dengan kata lain ex date merupakan keadaan dimana aktivitas pembelian saham sudah tidak disertai lagi dengan yang namanya hak pendapatan dividen. Yang terdapat pada pasar reguler serta juga pada negosiasi untuk saham perusahaan TLKM. Pada umumnya yang kerap dijumpai bahwa ketika masa ex date tersebut harga dari saham memang tergolong menurun.
Penjelasan Dari Tim Riset
Di waktu sebelumnya sejumlah pihak yang tergabung dalam tim riset yang mempunyai nama Samuel Sekuritas. memperlihatkan bahwa IHSG berkesempatan untuk melakukan rebound pada waktu tersebut walau tidak secara signifikan. Penjelasan ini tercantum dalam laporan harian dari tim terkait. Perkara ini diakibatkan oleh sedikitnya jumlah sentimen terutama yang asalnya dari dalam negeri.
Laporan lain juga menyebutkan jika sejumlah 219 saham mengalami penguatan. Sementara 241 lainnya diketahui tengah dalam kondisi yang melemah. Serta sejumlah 167 saham berada di titik stagnan di tempat awal perdagangan. Adapun nilai transaksi yang dilakukan sebesar Rp 6,8triliun. Dari pasar reguler memperlihatkan catatan net sell investor dari asing sebesar Rp 146,7 miliar dan untuk pasar negosiasi sebesar Rp 49,6 miliar.
Itu tadi pembahasan mengenai keadaan saham Telkomsel anjlok hingga membawanya berada di titik merah. Ulasan di atas menyebutkan bahwa saham dari sejumlah perusahaan memang mengalami kenaikan. Akan tetapi tidak sedikit pula yang tercatat terjadi penurunan. Sementara beberapa diantaranya tengah dalam kondisi diam tidak naik dan tidak juga turun.