Pada dunia reksadana, peran manajer investasi begitu dibutuhkan. Tugasnya adalah mengelola keuangan investor serta memberikan laporan dan masukan terhadap perkembangan pasar. Manajer investasi reksadana terbaik terus mengembangkan sayapnya meski sempat mengalami penurunan aset yang dikelola pada kuartal pertama 2021. Kali ini beberapa fund manager dapat bangkit dari posisi tahun lalu, dan ada juga yang menetap atau turun posisi. Berikut ini daftar terbaiknya:
DAFTAR ISI
1. PT Manulife Aset Management Indonesia
Posisi pertama dana kelolaan yang paling besar masih dipegang oleh PT Manulife (lebih dikenal dengan sebutan MAMI). Manajer investasi reksadana terbaik ini bertahan dari posisinya dari tahun lalu. Dana kelolaannya termasuk yang paling tinggi di Indonesia. Data OJK mencatat AUM milik MAMI sejumlah 52,17 triliun pada Maret 2021. Jumlah itu mengalami kenaikan daripada akhir 2020 dengan 49,35 triliun, artinya ada peningkatan 5,71%. Sejarah MAMI dimulai pada tahun 1996 dan mengantongi izin OJK setahun setelahnya. Hingga kini memiliki 24 produk untuk reksa dana.
2. Mandiri Manajemen Investasi
MMI terpisah dengan PT Mandiri. Perusahaan yang dikenal akan performanya yang baik ini telah mendapat kepercayaan banyak masyarakat Indonesia. Pada Maret 2021 MMI berhasil menduduki posisi kedua jumlah dana terbesar, yaitu 47,44 triliun. Meski ada sedikit penurunan, namun tidak menggoyahkan MMI sebagai manajer investasi dengan tingginya tingkat likuiditas untuk memenuhi keperluan dana secara tunai.
3. Bahana TCW Investment Management
Sebagai salah satu manajer investasi reksadana terbaik Indonesia, PT Bahana sudah didirikan sejak 24 tahun lalu. Kelolaan dananya menduduki posisi tiga tertinggi yaitu 46,91 triliun di Maret 2021. Angka ini menunjukkan kenaikan 0.37% dari perolehan Desember 2020. Produk reksadana yang ditawarkan oleh PT Bahana telah terbukti mendatangkan keuntungan hingga melampaui 100 persen sehingga diminati oleh para investor.
4. Batavia Prosperindo Aset Manajemen
Batavia menduduki posisi keempat dengan jumlah dana yang dikelola yaitu 45,89 triliun. Jumlahnya mengalami kenaikan 0.44% dari akhir tahun sebelumnya. Manajer investasi yang disebut juga BPAM ini telah ada di Indonesia mulai tahun 1996. Rekam jejaknya yang baik menjadikan BPAM terus memperoleh kepercayaan investor. Pada perusahaan ini terdapat dua bagian yaitu Batavia Dana Saham (khusus menangani saham) dan Batavia Dana Kas Maxima (khusus produk yang terdapat dalam investasi pasar uang).
5. Schroder Investment
Schroder berfokus pada tujuannya meraih keuntungan melalui pertumbuhan ekonomi yang berlangsung di Indonesia melalui investasi dalam jangka panjang. Memasang target komposisi paling sedikit 80%, Schroder menjadi satu dari daftar manajer investasi reksadana terbaik tanah air. Pada Maret 2021 Schroder ada di posisi lima dalam jumlah dana kelolaannya, yakni 34,98%. Angka yang meningkat 0.33% dari tahun sebelumnya.
6. Danareksa Investment Management
Mulai tahun 1992, manajer Investasi DIM ini telah mendapat izin OJK dan sejak saat itu pula Danareksa menjadi salah satu perusahaan yang mempertahankan kualitas terbaiknya sampai saat ini. Produk reksadana yang dikelola oleh DIM sudah mencapai 30. Demikian pula jumlah dana kelolaannya yang tercatat 30.15 triliun di bulan ketiga tahun 2021, sedikit turun sebesar 0.58% dari tahun sebelumnya.
7. BNI Asset Management
Jika membicarakan manajer investasi di Indonesia, rasanya tidak lepas dari BNI. Perusahaan yang berdiri pada 2011 ini adalah bagian terpisah dari divisi manajer investasi dari BNI Sekuritas. Meski baru berusia 1 dekade, perusahaan ini mampu menduduki peringkat ketujuh dari 10 manajer investasi yang memiliki dana kelolaan tertinggi di Maret 2021.
Itulah rekomendasi manajer investasi reksadana terbaik sampai pertengahan tahun 2021. Berinvestasi membutuhkan perencanaan yang matang, termasuk pemilihan manajer investasi mana yang akan membantu proses pengelolaan reksadana. Hal ini perlu beberapa pertimbangan dan analisis yang cermat. Risiko dan bagi hasil, kesesuaian dengan tujuan melakukan investasi, riset profil, serta melihat sejarah kinerjanya menjadi beberapa faktor yang perlu diperhatikan.